foto: bertha/GARASInews
Washington,GARASInews - Direktur Badan Intelijen AS (CIA) Mike Pompeo memberi jaminan keamanan atas ancaman nuklir dari Korea Utara. Dia mengatakan tak akan terkejut jika Pyongyang melakukan uji coba rudal lagi.
Orang-orang khawatir atas uji coba nuklir tersebut. Tapi kepada Fox News Sunday, Pompeo mengatakan "tidak ada yang akan terjadi".
"Tidak ada yang akan terjadi hari ini, tapi jangan salahkan itu ... kemungkinan meningkat bahwa akan ada rudal nuklir di Denver adalah ancaman yang sangat serius," kata Pompeo sebagaimana dilansir GARASInews, Senin (14/8/2018).
Mengenai pernyataan tersebut, Pompeo mengatakan belum ada indikasi akan terjadinya perang nuklir.
"Yang saya bicarakan adalah, saya pernah mendengar orang-orang berbicara bahwa kita telah berada di puncak perang nuklir. Tidak ada intelijen yang mengindikasikan kita berada di tempat itu. Hari ini," ungkapnya.
Menurutnya, Korea Utara akan terus mengembangkan kemampuan rudalnya di bawah pemimpinnya Kim Jong-Un. Sehingga tidak mengejutkan bila Korea Utara kembali lakukan uji coba nuklir.
"Dia melakukan dua di bulan Juli jadi tidak mengejutkan saya jika ada tes rudal lain," kata Pompeo.
Meski demikian, dia tak menampik jika uji coba nuklir yang dilakukan Korea Utara sebagai ancaman serius.
Para ahli mengatakan, uji coba rudal bulan lalu menunjukkan Korea Utara memiliki rudal balistik antarbenua (ICBM) yang mampu mencapai daratan AS.
The Washington Post pekan ini pernah melaporkan, Badan Intelijen Pertahanan AS telah menyimpulkan Korea Utara mengembangkan sebuah hulu ledak nuklir mini yang dapat diletakkan di atas sebuah ICBM.
Pompeo enggan mengatakan perkiraan waktu bagi Korea Utara untuk melakukan serangan nuklir ke daratan AS. Namun, menurutnya hal itu tetap sebagai ancaman.
"Mungkin adil untuk mengatakan bahwa mereka bergerak ke arah itu pada tingkat yang sangat mengkhawatirkan," ucapnya.
Penasihat Keamanan Nasional AS, HR McMaster sependapat dengan Pompeo. Dia mengatakan ancaman yang dilakukan oleh Korea Utara nyata. Namun dalam sebuah wawancara di ABC dia mengatakan, "kita tidak lebih dekat dengan perang daripada seminggu yang lalu."
"Tanggapan kami adalah kami siap secara militer untuk menangani hal ini jika perlu. Kami mengambil semua tindakan yang mungkin tidak sesuai dengan tindakan militer, untuk mengatasi ancaman yang sangat serius ini terhadap negara-negara Amerika Serikat dan dunia," ungkapnya.
SUMBER: WWW.GARASIGAMING.COM
No comments:
Post a Comment