Tuesday, August 8, 2017

Korut Kecam Sanksi PBB, Ancam AS Akan Membayar Ribuan Kali Lipat

foto: bertha/GARASInews

Pyongyang,GARASInews - Otoritas Korea Utara (Korut) mengecam sanksi-sanksi terbaru yang diterapkan PBB sebagai respons atas program senjatanya. Ditegaskan Pyongyang, pihaknya tak akan melakukan negosiasi soal senjata nuklirnya selagi terancam oleh Amerika Serikat.

Dalam statemen yang disampaikan kantor berita resmi Korut, Korean Central News Agency (KCNA), disebutkan bahwa sanksi-sanksi baru PBB merupakan "pelanggaran keras atas kedaulatan kami".

"Kami tak akan membawa senjata nuklir pertahanan diri kami ke meja perundingan selagi menghadapi ancaman-ancaman dari Washington," demikian disampaikan KCNA. "Dan kami tak akan pernah mengambil satu pun langkah mundur dari peningkatan kekuatan nuklir kami," imbuh KCNA seperti dilansir kantor berita GARASInews, Senin (7/8/2017).

Dewan Keamanan PBB pada akhir pekan lalu mengeluarkan resolusi berisi serangkaian sanksi-sanksi baru terhadap Korut terkait program senjatanya. Sanksi tersebut termasuk larangan ekspor batubara, besi dan bijih besi, timbal dan bijih timbal serta ikan dan makanan hasil laut. Resolusi DK PBB tersebut disetujui secara bulat oleh semua negara anggota tetap Dewan Keamanan PBB yang mempunyai hak veto untuk membatalkannya, termasuk oleh China, satu-satunya sekutu besar Korut, dan Rusia.

Dalam statemennya seperti dilansir KCNA, Pyongyang mengancam akan membuat AS -- yang menyusun draf sanksi-sanksi PBB tersebut -- "membayar atas kejahatannya... ribuan kali lipat".

"Jika AS... yakin bahwa dia akan tetap aman karena daratannya terpisahkan oleh laut dari kami, tak akan ada kesalahan pemikiran yang lebih besar dari itu," demikian disampaikan KCNA.

Korut juga menekankan, negara-negara lain yang bekerja sama dengan AS untuk mendukung resolusi DK PBB tersebut, juga akan dimintai pertanggungjawaban.

SUMBER: WWW.GARASIGAMING.COM

No comments:

Post a Comment

Texas Terancam Ledakan Kimia, Usai Diterjang Badai Harvey

Texas, GarasiNews - Tidak hanya dievakuasi karena banjir, wara Texas, AS, juga terpaksa dievakuasi karena sebuah pabrik kimia rawan mel...